16 Desember, 2015

Cinta Elif Episode 63 (16 Desember 2015): Omer & Yagis Mirip? Anak Ipek Ditemukan, Elif Justru Culik!


Cinta Elif Episode 63 (16 Desember 2015): Omer & Yagis Mirip? Anak Ipek Ditemukan, Elif Justru Culik! || Admin blog kabar sensasi ngantuk berat nih tapi tetep nekat posting sambil menahan godaan bantal yang melambai-lambai. Postingan kali ini Cinta Elif sudah masuk episode yang ke 63 dimana cerita sebelumnya Nilufer nikah dengan Metin dalam misi mengambil CD bukti pembunuhan ayahnya. Elif sangat syok ketika tau bahwa Nilufer nikah dengan Metin. Disisi lain pembunuhan terus bertambah, korbannya adalah Emre orang yang tau soal video terkait pembunuhan Bahar. Terus-terus?

Tunggu dulu nih buat yang ketinggalan cerita sebelumya silakan simak di Cinta Elif Episode 62 (15 Desember 2015).

Dan Cinta Elif Episode 63 (16 Desember 2015) ceritanya adalah Elif masih marah sama Omer terkait Nilufer, Elif marah karena Omer tidak cerita dari awal. Mert pun sedih dengan pernikahan Nilufer lalu merobek-robek foto Nilu lalu membuangnya di tepi laut.

Arda-Pelin-Ipek sedang mengincar rumah temannya Serhat yang merupakan anak buahnya Tayyar, saat dalam mobil Arda sempat tanya apakah ada sesuatu yang dirahasiakan soal Yagis karena Arda dan Pelin taunya Yagis itu nama yang dulu disiapkan jika Ipek dan Omer punya anak. Pelin pun tanya siapa ayahnya Yagis? Ipek kaget dengan pertanyaan itu, belum sempat menjawab tapi Omer datang.

Omer-Arada-Pelin-Ipek akhirnya menyergap penjahat itu, sang penjahat minta agar Tayyar gak tau? Omer pun bilang gak ada hubungannya dengan Tayyar, Omer bilang mau cari info orang lain yakni tentang Serhat.

Nilufer diam-diam menyelinap ke ruangan Tayyar untuk mencari CD tapi tiba-tiba Metin teriak bahwa makanan sudah siap. Nilufer langsung pergi dan lupa menutup pintu brankasnya.

Omer marah ketika penjahat itu bilang bahwa Serhat pernah curhat telah mengambil kekasih Omer. Penjahat itu dipaksa untuk telpon Serhat. Arif (sang penjahat) ngobrol dengan Serhat, rupanya Serhat minta agar membunuh seseorang tapi Arif belum berhasil. Omer pun memberi kode agar Arif terus bicara dengan Serhat agar sinyal keberadaan Serhat bisa ditemukan. Pelin pun berhasil menemukan lokasi sinyal Serhat, Omer dan Ipek senang hingga tak sadar keduanya berpelukan. (*cie-cie, coba kalo Elif ada pasti makin cemburu).

Melike berusaha baik dengan Husyein tapi suaminya itu justru marah. Husyein marha-marah karena menduga Melika baik hanya karena uang. Husyein pergi, Melike langsung kesal membating-banting kemeja Husyein. tiba-tiba Husyein melihat sebuah flasdis dari kantong kemeja Husyein. (flasdis apa ya itu?)

Husyein diam-diam melakukan tes DNA untuk memastikan siapakah bapak dari anaknya Ipek, apa iya Serhat bapaknya?

Omer-ARda-Pelin-Ipek menggrebek rumah Serhat, akhirnya Omer menemukan Yagis dalam lemari bersama pengasuhnya. Omer pun langsung menggendong Yagiz, lihat nih mirip gak?

Apa iya bapak kandungnya Yagis yang sebenarnya adalah Omer?

Husyein membawa amplop hasil DNA untuk diperlihatkan pada Nedret. Rupanya Nedret tak sabar melihat hasilnya dan begitu amplop dibukan Husyein pun bilang "wah-wah-wah". Nedret langsung merebut kertas itu dan membacanya, Nedret langsung bengong, hasilnya apa sih?

Ipek sangat senang ketika melihat Yagiz keluar digendong oleh Omer. Ipek langsung memeluk Yagiz, Omer pun senang melihatnya. Tapi tiba-tiba Omer dapat telpon, rupanya Serhat telah mencilik Elif dan jika dalam 24 jam tidak membawa Ipek dan anaknya maka Elif akan dibunuh. Omer teriak-teriak dengan emosinya.

Elif terus diancam dan ditakut-takuti Serhat, Elif sepertinya tak takut dan bilang bahwa Omer pasti menemukannya. Elif pun sempat meludahi Sehrat hingga Serhat marah dan Elif ditampar. Elif langsung dikurung tanpa diberikan makan ataupun minum.

Omer terus marah-marah karena tak kunjung mendapatkan info teteng keberadaan Serhat. Omer langsung pergi begitu saja, Arda berusaha mencegahnya. Arda mengingatkan bahwa jika penuh emosi maka justru berdampak buruk.

Tayyar ngobrol dengan Metin dan Nilufer, Tayyar bilang pengin punya cucu dengan segera. Tiba-tiba Tayyar dapat telpon dari Serhat, lalu Serhat curhat bahwa saat ini sedang menculik Elif.  Sadar bahwa yang jadi pembicaraan adalah Elif maka Tayyar langsung menjauh dari Nilufer. Lalu Nilufer diam-diam menguping pembicaraan Tayyar. Serhat bilang hendak barter antara Elif dengan Ipek beserta putranya, Tayyar pun mengingatkan agar hati-hati dengan Omer.

Ipek dan Yagiz dibawa Pelin ke tempat yang aman. Ipek sempat tanya pada Pelin apakah nanti akan menukarnya dengan dengan Elif alias menyerahkan pada Sehrat. Ipek takut Omer akan mementingkan Elif.

Nedret masih bengong melihat hasil tes DNA, Husyein pun bilang "ngapain terus dipandangin, gak akan merubah hasil tes-nya kali". Nedret bertekat akan tetep memisahkan Elif dengan Omer apapun caranya, Nedret kecewa dengan hasil tes itu karena rupanya anak Ipek itu bukan anaknya Omer

Husyein kebingungan mencari dimana flasdisnya yang hendak dibuang ke dalam sumur untuk menghilangkan jejak. Sementara Melike didalam berusaha membuka isi flasdisnya. Tiba-tiba Husyein masuk dengan dalih mencari sesuatu yang bernama flasdis, Melike bilang tak melihatnya.  Husyein yakin jatuh dikamar, Husyein curiga bahwa Melike yang mengambilnya? Husyein hendak menghajar Melike tapi tiba-tiba Omer telpon dan bilang ingin segera bicara. Husyein terus mengamuk memberantakan semua isi rumahnya.

Omer pun sampai di rumah dan melihat barang-barang berantakan, Husyein pun berdalih sedang mencari tasbih. Omer bilang bahwa Elif sedang diculik, Omer yakin ada Tayyar dibalik semuanya, Omer bertekat akan membunuh Serhat ataupun Tayyar ataupun orang-orang yang membantunya. Omer pergi dan minta agar temannya mengikuti kemanapun Husyein pergi. 

Husyein langsung telpon Tayyar dan marah-marah kenapa pakai acara nyulik Elif? Tayyar pun justru mengundang Husyein agar segera datang ke gudang, Ali juga OTW.

Elif berusaha keras untuk kabur, Elif berusaha mengambil sebuah paku untuk membuka borgolnya. Tiba-tiba Serhat datang lalu mengambil paku itu dan justru menggoreskan paku itu dilehar Elif. Serhat juga mengambil cincin tunangan Elif, lalu mencekik Elif. (Serhat sadis banget, kasihan Elif).

Omer menemui Ipek, Yagiz senang melihat Omer datang. Yagiz gak mau minta obat, Omer pun langsung merayu dan berhasil membuat Yagiz minum obat dengan gampangnya. Omer pun janji pada Ipek bahwa tak akan menyerahkan Ipek dan Yagiz ke Serhat.

Husyein pun sadar bahwa sedang ikuti, Husyein tiba-tiba berhenti dan tiba-tiba juga masuk mobil orang yang mengikutinya. Husyein pun bilang agar mata-mata itu bilang sama Arda agar tidak macem-macem.(duh gagal deh memergoki Husyein yang hendak ketemuan dengan Tayyar)

Omer sedih melihat rekaman cctv yang memperlihatkan Elif sedang sendirian ditepi pantai lalu tiba-tiba ada orang datang lalu membawanya dengan paksa. Omer kecewa ketika tau bahwa Arif kabur. Tiba-tiba Sehrat telpon untuk ngajak barter besuk. Omer sangat kesal karena Serhat nampak mesum saat bicara dan menyinggung soal Elif. Omer minta agar diberi kesempatan bicara dengan Elif. Akhirnya Elif memberikan petunjuk keberadaanya dengan bahasa Itali.

Omer dkk langsung bergerak cepat untuk  mencari keberadaan Elif.

Tayyar marah-marah pada Ali karena telah menghilangkan flasdisnya.

Oke deh Cinta Elif Episode 63 (16 Desember 2015) sampai disini aja sambung lagi dipostingan berikutnya tetep di blog kabar sensasi.

Cerita selanjutnya Tayyar menyuruh agar Husyein membunuh Elif, selengkapnya simak di Cinta Elif Episode 64 (17 Desember 2015).

Baca Juga:


Simak terus serial drama Turki kesayangan kamu hanya di blog Kabar Sensasi ya, simpen alamat url-nya sekarang!

Waspadalah Dengan Bahaya Sinetron Go BMX Bagi Anak-anak!

Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/

Related Posts

Cinta Elif Episode 63 (16 Desember 2015): Omer & Yagis Mirip? Anak Ipek Ditemukan, Elif Justru Culik!
4/ 5
Oleh

Terimakasih sudah menyimak kabar sensasi diblog ini, bila hendak berkomentar silakan menggunakan nama anda (nama orang), bukan judul blog anda atau judul postingan anda atau semacamnya, (TIDAK MENERIMA KOMENTAR MODUS NYEPAM).